Bahan dan Alat Penangkapan Ikan : Serat Alami (Natural FIber)

Related image



Serat alami adalah serat yang terbuat dari bahan alami tanpa melalui proses kimia atau transformasi.

A. Serat alami disini diklasifikasikan dalan 3 kelompok yaitu:

1. Serat Tumbuhan
  • Serat tumbuhan bisa berasal dari biji (kapas, kapuk), daun(sisal, agave), kulit (jute, hemp), buah (kepala), pohon (pisang abaca, bambu).
2. Serat Hewan
  • Serat hewan pada umumnya sebagia besar terdiri dari protein, yang secara langsung dapat digunakan adalah sutra dan bulu/hair sering disebut juga dengan woll.
  • Sutra terbentuk dari protein alami dimana tipe yang sangat dikenal adalah sutra yang diperoleh dari kepompong ulat sutra. Sutra yang berwarna cerah memiliki kekuatan putus yang tertinggi diantara serat hewani.
  • Wool merupakan serat yang diperoleh dari bulu hewan dari family Capriane, terutama biri-biri. Namun demikian, bulu hewan yang diperoleh dari domba, alpaca, dan kelinci juga disebutt dengan wool.
3. Serat Mineral
  • Serat mineral terbentuk secara alami, baik sebagai serat maupun modifikasi dari mineral.
  • Serat mineral dapat dikategorikan sebagai berikut: asbestos,serat ceramic, serat metal.
  • Serat asbestos merupakan satu-satunya serat mineral yang terbentuk secara alami. Jenisnya adalah serpentine (chrysotile), amphiboles (amosite, crocidolite, tremolite, actinolite, dan anthophyllite).
  • Serat ceramic (glass fibers, aluminumoxide, silicon carbide, dan boron carbide).
B. Sejarah Penggunaan Bahan Alami
  • Sebelum PD II : cotton, sutera masih digunakan sebagai bahan API (giilnet)
  • Pada tahun 1960-80an payang, dogol, dan bagan masih menggunakan bahan jaring dari agel dan lawe.
  • Tali selambar terbuat dari pintalan ijuk dan rami.
  • Pelampung dari bambu.
  • Pemberat menggunakan batu bata dan batu kali.
C. Penggunaan Serat Alami

1. Cotton
  • Dari tanaman biji-bijian.
  • Ciri-ciri serabutnya : sangat halus, tebal pintalan dengan diameter 0,2 mm, panjang 2 - 50 mm, diamter 0,01 - 0,04 mm.
  • Tipe alat tangkap : gillnet, pukat, trap nets, trawl, lifnet, trammel net. 
2. Sisal dan Manila
  • Abaca : serat tanaman pisang.
  • Sisal : serabut daun dari jaringan daun dan dasar daun dari tanaman agave.
  • Sifat : kasa, terutama untuk bahan yang keras dan kuat.
  • Tipe alat tangkap : Bottom trawl, tali (ropes).
3. Line, hemp, dan remi
  • Serabut kulit pohon dari jaringan kulit pohon.
  • Digunakan untuk jaringan-jaringan tertentu: Linen (salmon gillnet), Rami (drift net), Hemp (tow net dan trawl net).
D. Faktor Utama Penyebab Pembusukan

1. Jenis serabut
  • Beda serabut beda ketahanan busuk.
  • Serabut yang paling tahan busuk : linen, hemp, cotton, sisal, manila, dan coir.
  • Dalam penangkapan, semua serabut alami tidak tahan terhadap pembusukan.
2. Suhu air
  • Semakin panas semakin cepat prises pembusukan.
  • Di tropis lebih cepat busuk dibandingkan daerah beriklim sedang.
3. Daya pembusukan dari air
  • Dalam air mengalir lebih cepat rusak dari air tenang.
  • Dalam perairan yang subur lebih cepat rusak.
4. Lama perendaman dalam air
  • Serabut yang terus-menerus dalam air lebih cepat busuk daripada yang digunakan beberapa waktu.
  • Serabut yang direndam di dasar perairan lebih cepat busuk.
E. Pencegahan Terhadap Pembusukan
  • Pengaruh pengawetan tergantung pada tingkat kohesi (kemampuan melekar) antara zat pengawet dan serabut yang diawetkan.
  • Cara pengawetan yang mempunyai efisiensi tiinggi dan telah teruji dengan cara pengawetan testalin dan pengawetan dengan tannin + potassium bichromate.

Comments

Popular posts from this blog

Alat Tangkap : Longline Tuna

Alat Tangkap: Pukat Cincin (Pursen Seine)

Alat Tangkap : Trawl (Pukat Hela)